Thawaf dalam Keadaan Darurat
Kita ketahui dari penjelasan yang telah dibawakan dalam edisi yang lalu
bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berpendapat larangan thawaf bagi
wanita haid adalah bila ia melakukan thawaf dalam keadaan tidak darurat,
sedangkan bila darurat, lain lagi pembicaraannya.
Kita lihat jawaban beliau ketika ditanyakan permasalahan berikut,
“Seorang wanita yang haid belum melakukan thawaf ifadhah. Ia belum juga
suci sampai orang yang berhaji pulang meninggalkan Makkah. Tidak mungkin
pula dia tetap tinggal di Makkah menanti sampai ia suci setelah jamaah
haji pulang. Apakah dalam keadaan demikian dia boleh melakukan thawaf?
Apakah keadaan seperti itu teranggap darurat ataukah tidak? Bila
ternyata ia boleh melakukan thawaf, apakah dia wajib membayar dam
ataukah tidak? Apakah disunnahkan mandi sebelum thawaf?”